
Source: www.freepik.com
Happy Sunday Guys!
Edisi pertama newsletter ini kita akan bahas tentang “Berpikir”.
Berpikir adalah bagian utama dan paling awal dari semua rangkaian kemampuan berargumentasi, baik dalam kemampuan berpikir kritis juga berpikir kreatif.
Sebelum membahas apa itu proses berpikir, kita pahami dulu soal term argumentasi. Banyak yang salah paham nih soal argumentasi. Argumentasi sering dikira sebagai perdebatan, pertengkaran antara dua pihak yang sedang marah meledak-ledak.
Padahal, argumentasi sama sekali berbeda dan bukan sebuah pertengkaran antara sepasang kekasih, suami istri, atau antar teman.
Agumentasi itu bersandar pada aktivitas manusia yang tidak dimiliki makhluk lain, yakni berpikir. Orang dikatakan berpikir jika menggunakan akal sehat, bukan emosi (Adian & Pratama, 2016).

Sumber: www.freepik.com
Kita terbiasa memikirkan banyak hal. Memikirkan skripsi tak kunjung selesai, memikirkan kapan wisuda, memikirkan pekerjaan. Namun, semua kegiatan berpikir itu tidak dapat dikatakan sepenuhnya merupakan aktivitas berpikir dengan sungguh-sungguh.
“Orang disebut berpikir apabila Ia menyusun sebuah ide. Ide adalah representasi intelektual yang mencoba melihat esensi dari fenomena yang berubah dan beragam,” (Adian & Pratama, 2016).
Misalnya, seseorang melihat banyak perempuan yang dia temui di sebuah Mall dan orang tersebut mampu membentuk sebuah “ide” tentang perempuan “cantik”. Berpikir merupakan sebuah aktivitas menarik kesimpulan abstrak tentang konsep “cantik” tadi dari pengamatan khusus (melihat berbagai perempuan di Mall).
Tetapi, berpikir tidak hanya berhenti sampai di situ. Berpikir bertujuan mencari sebuah keputusan dari kumpulan-kumpulan ide yang kita dapatkan. Keputusan adalah sebuah kebenaran yang ingin kita capai baik untuk disampaikan dalam sebuah gagasan ataupun hanya sekedar memperoleh proposisi tertentu yang kemudian kita ungkapkan.
Ketika kita menyatukan ide “perempuan cantik” dengan “rambut panjang”, kita memutuskan bahwa perempuan yang cantik itu berambut panjang. Nah, berpikir adalah proses menyatukan subjek “perempuan” dengan predikat “rambut panjang,” itulah proposisi.

Sumber: www.freepik.com
Proposisi yang dimaksud adalah ekspresi verbal dari sebuah keputusan. Proposisi hanya memiliki dua nilai, benar atau salah. Keputusan “perempuan itu cantik” hanya memiliki dua nilai. “perempuan itu bener cantik” atau “perempuan itu tidak cantik”.
Jadi, berpikir adalah sebuah penarikan kesimpulan dari berbagai fenomena, peristiwa, ide, keputusan yang kita temui sehari-hari.
Nah, minggu depan kita akan pelajari bagaimana kemungkinan dari sebuah kebenaran itu harus meniadakan kemungkinan ketiga dalam proposisi yang sudah kita bahas tadi. Misalnya, jika seorang perempuan tidak dikatakan cantik atau cantik, bisa jadi perempuan tersebut manis.
Munculnya kemungkinan ketiga itulah yang disebut sebagai kekeliruan sebuah keputusan. Itu juga yang menjadi argumentasi konsep '“perempuan cantik” selalu dapat diperdebatkan karena Ia memiliki nilai kebenaran yang sangat relatif.
Oleh karena itu, akan saya bahas lebih lanjut di newsletter berikutnya.
Sampai jumpa setiap weekend jam 11am.
Best regards,
Zian
Referensi:
Adian, D. G., & Pratama, H. S. (2016). Teknik Beragumentasi Berfikir Sebagai Kecakapan Hidup. Prenada Media.
Zian adalah pengajar di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Tengah. Saat ini sedang menempuh pendidikan Doktoral di University of Malaya, Malaysia, di bidang Kajian Media dan Komunikasi. Tertarik dengan studi sosiologi komunikasi, data sciences, dan menggemari musik Hardcore!
Follow Me On
Instagram: @zianpradhana
Twitter: @zian_pradhana
LinkedIn: Ghozian Aulia Pradhana